Senin, 29 November 2010

Pertumbuhan individu,Fungsi keluarga,Pemuda dan identitas,

tugas individu,keluarga dan masyarakat
*) Pengertian Individu

Individu berasal dari kata latin “individuum” artinya yang tidak terbagi, maka kata individu merupakan sebutan yang dapat digunakan untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan. Istilah individu dalam kaitannya dengan pembicaraan mengenai keluarga dan masyarakat manusia, dapat pula diartikan sebagai manusia. Dalam pandangan psikologi sosial, manusia itu disebut individu bila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Didalam suatu kerumunan massa manusia cenderung menyingkirkan individualitasnya, karena tingkah laku yang ditampilkannya hampir identik dengan tingkah laku masa.

Pengertian Pertumbuhan:
terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh timbal balik dari pengalaman atau empiri luar melalui pancaindera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam mengenal keadaan batin sendiri yang menimbulkan sensation. Menurut aliran psikologi gestalt pertumbuhan adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan sedang bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keseluruhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lain. Jadi menurut proses ini keseluruhan yang lebih dahulu ada, baru kemudian menyusul bagian-bagiannya. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ini adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal suatu yang semula mengenal sesuatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan:

1. Pendirian Nativistik. Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir

2. Pendirian Empiristik dan environmentalistik. Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.

3. Pendirian konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu. Tahap pertumbuhan individu berdasarkan psikologi 1. Masa vital yaitu dari usia 0.0 sampai kira-kira 2 tahun.

2. Masa estetik dari umur kira-kira 2 tahun sampai kira-kira 7 tahun

3. Masa intelektual dari kira-kria 7 tahun sampai kira-kira13 tahun atau 14 tahun

4. Masa sosial, kira-kira umur 13 atau 14 tahun sampai kira-kira 20 – 21 tahun

Pengertian Keluarga

Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat.

*) Fungsi keluarga
adalah suatu pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan didalam atau oleh keluarga itu.

Macam-macam fungsi keluarga adalah: 1. Fungsi biologis 2. Fungsi Pemeliharaan 3. Fungsi Ekonomi 4. Fungsi Keagamaan 5. Fungsi Sosial.

Pengertian masyarakat:
“ masyarakat merupakan suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya.”. Koentjaraningrat dalam tulisannya menyatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia atau kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Dalam psikologi sosial masyarakat dinyatakan sebagai sekelompok manusia dalam suatu kebersamaan hidup dan dengan wawasan hidup yang bersifat kolektif, yang menunjukkan keteraturan tingkah laku warganya guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan masing-masing. Menilik kenyataan dilapangan, suatu masyarakat bisa berupa suatu suku bangsa, bisa juga berlatar belakang dari berbagai suku.

*) Pemuda dan identitas
tidak dapat dipisahkan, karena pada tahap seseorang menjadi pemuda maka saat itulah pencarian identitas dilakukan. Pencarian identitas seorang pemuda terpengaruh dari lingkungan dimana ia tinggal, serta peran orang tua, ataupun teman sepermainan.
Adapun pengertian identitas sendiri adalah ciri-ciri, tanda-tanda, jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang bisa membedakannya. Oleh karena itu ciri-ciri atau tanda-tanda yang terdapat dalam identitas pemuda. seorang pemuda mampu menampilkan watak, karakteristik kebudayaan dan menjadi pemuda yang cerdas, bermartabat atau pemuda yang rusak.

Pemuda merupakan generasi penerus bagi genarasi yang sudah tua, pemuda itu biasa kita sebut sebagai remaja yang artinya waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak, namun ada pula yang mendefinisikan pemuda adalah manusia yang berumur 18 atau 21 tahun keatas. Pemuda perlu dibina agar bisa menjadi sosok pemuda yang bisa meneruskan cita-cita bangsa, cerdas, sopan, serta bermartabat dan berakhlak mulia.

Pembinaan seorang pemuda harus dilakukan dengan hati-hati karena jika terlalu keras dibina maka akan menjadi sosok pemuda yang keras dan sulit diatur, namun jika terlalu lembek maka akan menjadi pemuda yang lemah. Membina pemuda seperti bermain layang-layang yang jika sudah terlalu jauh, kemudian ditarik lagi benangnya dan jika terlalu kuat, maka diulur lagi benangnya.
pembinaan pemuda harus dimulai dari lingkungan yang paling kecil yaitu rumah, rumah dan orang tua merupakan awal dari cikal bakal pembentukan watak pemuda, namun kini banyak orang tua yang sudah tidak memperdulikan perkembangan psikologi anak dan lebih mengutamakan egoisme masing-masing. Pada kasus orang tua yang bercerai, anak dan pemuda mereka yang menjadi korban, walaupun mereka terlihat sehat dan tercukupi kebutuhannya namun sesungguhnya perkembangan psikologis mereka tidak baik. Dalam lingkungan rumah seorang pemuda harus dibekali agama yang baik agar tercipta akhlak yang baik pula, dan orang tua harus memberikan contoh yang baik pula, jika pemuda itu sudah mempunyai iman, dan pendirian yang kokoh mereka tidak akan terpengaruh dengan hal-hal yang membuat jadi rusak. Selain lingkungan rumah yang baik maka lingkungan sekitar pun harus yang baik juga harus pintar memilih teman. Pemuda yang terlalu mengikuti moderenisasi yang masuk pun tidak terlalu bagus, seharusnya mereka bisa menyeleksi mana budaya yang positif dan negatif. Apalagi saat ini sangat mudah untuk mengakses segala sesuatu yang didinginkan oleh pemuda itu. disini lah peran orang tua sangat penting.

Di Indonesia banyak sekali pemuda yang kurang mendapatkan pembinaan, baik dari lingkungan rumah, taupun sekolah sehingga banyak diantara mereka yang tidak sekolah dan tidak bekerja karena tidak memiliki keahlian. Hal seperti ini seharusnya mendapatkan perhatian dari pemerintah untuk memfasilitasi generasi pemuda yang tidak mendapatkan pembinaan dengan baik, sehingga mereka tidak melakukan tindak kriminal demi menyambung hidup mereka. dari segi positifnya beberapa pemuda sudah banyak yang berpendidikan tinggi, dan mempunyai ide-ide cemerlang untuk ikut membangun bangsa. namun dasar politiknya kurang diamalkan terutama Pancasila. Banyak diantara pemuda yang sudah masuk dunia politik dan menjadi wakil rakyat tetapi mereka lupa dengan tujuan mereka. Ironis sekali dengan pemuda seperti itu, jika semua pemuda seperti maka kemungkinan besar bangsa Indonesia akan semakin terpuruk dan tenggelam. Atau bisa saja Indonesia menjadi ladang KKN, dan tidak bermoral bahkan menjadi bangsa yang tidak dihargai dunia Internasional. Untuk itu mulai saat ini semua ikut berperan baik dari orang tua, lingkungan sekitar, pemerintah dalam membina pemuda menjadi generasi penerus yang cerdas, dan bermartabat serta berakhlak mulia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar